Page...

A Trip to Dutungan


**Seharusnya catatan ini dibuat beberapa bulan lalu. Tapi yah sudahlah.. Kata McFly, It’s always better late than never…bener nggak?hehe**

Berawal dari celetukan yang muncul di Mahadhir Canai House a.k.a Canai--tempat plurker sering kopdaran--14 februari lalu. Waktu itu kebetulan ada Rani yang sedang liburan semester di Makassar. Entah bagaimana, muncullah ide untuk jalan-jalan ke Dutungan, Pulau yang terletak di kampung halaman saya, tapi hingga detik itu cuma sekedar tau namanya saja. Keesokan harinya, waktu menemani Rani ke pantai, makan pisang epe’ bersama Ifa, Kadri, Dila, dan Rani tentunya, rencana itu dibahas lagi. Tapi cuma sebatas keinginan kami berlima semata. Belum ada rencana lebih detail dan matang. Sampai akhirnya dilempar dalam beberapa tret di Plurk, digodoklah acara “Plurkers Makassar Go to Dutungan”.

Kemudian terpilihlah panitia dadakan sebagai seksi sibuk, yang tak lain dan tak bukan adalah Mister and Miss Canai. Karena saat itu saya sudah balik ke kampung halaman, jadi tidak banyak terlibat soal transportasi dll, cuma membantu cari-cari info dan berkomunikasi dengan dua seksi sibuk tersebut. Sampe akhirnya rencana keberangkatan ditetapkan Sabtu, tanggal 19 Februari 2011 sore.

Biasanya, kebanyakan orang memilih menyeberang pulau ini di Sabtu sore dan menginap di pulau, tapi kami memutuskan untuk berangkat Ahad pagi saja, dalam rangka menghemat biaya akomodasi. Jadi rombongan yang datang dari Makassar nginap di rumah Bapak Panpel yang juga merangkap driver. Ahad pagi tanggal 20 Februari 2011, berangkatlah kami ke sana. Total 12 orang: Pak Sopir, K’ Amad, Mister X, Anty, Ica, Riani, Rani, Ifa, Nini, saya, Dila, dan Athir. Sebenarnya agak overload buat mobil Kijang milik ortunya Pak Sopir, tapi dimuat-muatin sajah. Untungnya penumpang yang dominan cewek ini badannya ramping-ramping.

Pulau ini terletak di Kecamatan Mallusetasi, Kab. Barru. Sekitar 3-4 jam dari Makassar dengan kendaraan roda empat. Dari dermaga ke pulau hanya butuh sekitar 10 menit dengan cost Rp. 20ribu/ orangnya. Pulau ini adalah sebuah resort yang menyediakan beberapa bungalow alias pondok-pondok buat nginap. Untuk info lengkapnya bisa diperoleh dari sini. Then, what about the view??Hmm…bagaimana mengungkapkannya dengan kata yah? Karena saya tidak cukup pandai untuk mendeskripsikannya, jadi silakan diliat sendiri lewat hasil jepretan di bawah ini…

the island...

dermaga

menunggu....


laparrrr....

makan dengan khusyu'...


we are plurkers...



nice view...

waktunya pulang, hikz...


Sekali berkunjung rasanya tidak cukup. I wish I could come back here someday. Semoga bisa merasakan nginap dan liat sunset di sini  Thanks to teman-teman Plurker for this wonderful day, such an unforgettable one for me ^_^

*poto-poto dicomot dari pesbuk Om Amad dan pesbuknya Anty*

Getting Older...


Postingan ini ditulis tanggal 09 November 2010 dini hari, ketika insomnia lagi-lagi mengganggu...

Sesuai dengan maksud awal blog ini dibuat, mulai sekarang saya akan menuliskan catatan perjalanan hidup saya di sini. Yah, sedikit seperti diari atau jurnal pribadi. Tentang kenangan, momen yang tak terlupakan, perjalanan yang mengesankan, tentang orang-orang di sekeliling saya, ataupun hanya sekedar coretan cuap-cuap tak penting. Pokoknya semua hal tentang dunia saya. Dalam rangka melenyapkan sesi curcol di blog sebelah yang baru akhir-akhir ini saya sadari, ternyata agak memalukan buat konsumsi khalayak ramai, wkwkwk.

Jadi ceritanya, blog sebelah akan saya jadikan media untuk menuliskan hal yang lebih serius*walaupun mungkin gaya nulisnya tetap sama*, dan blog ini mewadahi semua hal-hal ga penting tapi unforgettable yang muncul di kepala saya. Yeah, berhubung blog saya sudah tiga, jadi sekarang harus rajin menulis. I wish I can write better…
***

01:08 waktu W302,
01:20 waktu Compaq
01:30 waktu jam dinding di kamar…
*Ini kenapa beda semua ya?*

Masih tidak sanggup memejamkan mata, dikarenakan tadi siang habis mati suri. Hmmm, malam-malam seperti ini sangat sulit menahan imajinasi dan pikiran untuk tidak berkeliaran ke mana-mana. Mulai dari ngayal jadi penulis tenar sampe bermimpi jadi calon istrinya Fedi Nuril*halah*. Akhirnya memutuskan untuk main-main dengan keyboard dan layar word.

Terlalu banyak waktu luang memang gak bagus bagi kesehatan mental. Makanya dalam agama pun kita diperintahkan menyibukkan diri, segera berpindah ke urusan lain jika satu urusan sudah selesai(QS 94:7). Buat pengangguran lumutan yang gak punya urusan seperti saya, kerjanya malah sibuk cari urusan sampe kadang terkesan gila urusan. Untungnya, paling tidak, saya masih punya blog yang harus diurusi. Walaupun tetap saja sering keteteran nulis karena nunggu mood bagus*sama sekali bukan ciri penulis yang baik*.

Jadi malam, eh…dini hari ini, ceritanya saya sedang merindu. Rindu pada teman-teman kampus yang aneh bin ajaib tapi lucu dan menggemaskan*nah lho?* Kalo dihitung-hitung, sudah 40 hari semenjak terakhir kumpul bareng mereka di resepsi kawinan teman. Setelah itu, cuma sempat ketemuan dengan beberapa orang tapi masih bisa dihitung jari. Sisanya adalah pertemuan lewat dunia maya, itupun hanya dengan beberapa orang--yang tak bisa hidup sehari tanpa internet dan jejaring sosial--seperti saya.

Ternyata waktu berlalu begitu cepat… Sekarang semua sudah punya kesibukan sendiri-sendiri dengan dunia baru mereka. Tidak ada lagi “hari-hari hura-hura” seperti semboyan kami dulu. Mungkin karena semuanya sudah merasakan, bagaimana susahnya cari duit sendiri. Mungkin juga karena sekarang kita mulai lebih fokus ke rencana-rencana masa depan. Jadi mulai mengurangi acara jalan-jalan dan foya-foya yang tidak penting. Apalagi sekarang ini banyak yang sudah tersebar bahkan hingga ke seberang pulau. Tidak bisa lagi mendengar tawa mereka yang biasanya menggema di sepanjang koridor lantai 3. Tidak bisa lagi melihat muka dan ekspresi mereka yang aneh-aneh. Tidak bisa lagi setiap hari menjumpai mereka, bercanda, saling mencela. Hanya bisa mengobati rindu dengan mengenang masa lalu….

Ah, rindu…kenapa juga ada kata yang satu itu? Kenapa harus ada perasaan yang kerap kali menikam dan meninggalkan lubang yang menganga di hati seperti itu? Kalo sudah begini, hanya bisa buka folder foto--yang beratnya sudah hampir 8 giga--untuk sedikit mengobati rindu. Sambil sesekali ketawa sendiri, dan ujung-ujungnya berakhir dengan mata yang berkaca-kaca*sedikit didramatisir*.

*2005 to 2010*

before

after

*dari peserta sampe jadi SC BAE*

BAE 05, peserta nan culunk...

Voltage 06, naik pangkat jadi trainer

BAE 07, Kanda OC

Centrino 08, AK yang heboh...

Keamanan yang slalu hepi...hihihi

BAE 09, akhirnya menjadi eSCe..

Momen-momen seperti ini, bagaimana saya bisa lupa? Kita pernah tertawa bersama, saling mencela, tapi justru itu yang membuat kita semakin dekat. Kita melewati banyak hal sulit bersama. Saling menguatkan dan memberi semangat. Ah, di mana lagi akan ku temukan teman-teman seperti kalian?

*another unforgettable moment*
HLku tercinta, tempat nongkrong yg penuh kenangan...

jaman jadi SC PPDA...

buka puasa tahun lalu, berebut biar muat satu frame...

resepsinya warda, our first wedding party...

remember this ring???

Tidak terasa sudah hampir Subuh, lagu di playlist semakin memelow, rindu makin menggebu-gebu, dan perut semakin keroncongan. Sepertinya harus segera tidur sebelum semua ini berakhir jadi komplikasi.

Mungkin memang ini adalah ujung perjalanan kita. Kita tidak bisa terus hidup dengan masa lalu untuk bisa melangkah menuju masa depan. Karena di muka bumi ini, tak ada pertemuan yang tak berujung perpisahan. Hanya bisa berdoa, di manapun kalian berada, sekarang ini dan kelak, semoga Tuhan selalu menjaga, menyertai setiap langkah kalian. Semoga masa-masa indah 5 tahun ini jadi kenangan terindah, dan persaudaraan ini tetap terjalin selamanya. Mungkin dalam perjalanan hidup kalian akan banyak menemui wajah-wajah baru, tapi ingatlah…akan selalu ada teman-teman lama yang akan menyambut kalian dengan tangan terbuka, dengan senyuman yang tulus, yang selalu menemani kalian melewati hal tersulit sekalipun. Meski jauh, meski terpisah ruang dan waktu.

Bagiku, kalian selamanya tetap Teman Seperjuangan, salah satu anugerah terindah yang pernah diberikan Tuhan buatku…

Viva Volckert vorever…

Menuju Langit....





Birds-eye view, awake the stars 'cause they're all around you

Wide eyes will always brighten the blue
Chase your dreams, and remember me, sweet bravery
'Cause after all those wings will take you, up so high
So bid the forest floor goodbye as you race the wind
And take to the sky…
[OWL City]

Yup, akhir-akhir ini saya memang lagi jatuh cinta banget sama OWL City yang merupakan hasil karya seorang musisi jenius, Adam Young. Musiknya yang unik dengan banyak suara piano dan sentuhan electronic sound, lirik-liriknya yang kebanyakan bertemakan langit, biru, cahaya, bintang, malam, saya bangetlah pokoknya…

Adam Young*pacar baru saya*

Nah, lagu yang saya cuplik di atas itu adalah salah satu karyanya yang merupakan Original Sound Track dari film Animasi 3D, Legend of the Guardians:The Owls of Ga'hoole. Paling suka adegan pas lagu ini muncul. Waktu para burung hantu itu terbang, rasanya pas banget dengan lagu yang judulnya To The Sky ini, serasa benar-benar terbang.

Saking sukanya ma lagu ini, sewaktu mencari ide nama buat blog langsung kepikiran pake judul lagu ini. Jadi nama blog ini A Trip To The Sky, terinspirasi dari lagu OWL City yang ini. Kenapa pake A Trip? Karena blog ini kelak akan berisi tentang perjalanan hidup saya. Dan bukankah hidup di dunia itu sebenarnya memang hanyalah sebuah perjalanan? Sebuah perjalanan panjang menuju langit… Perjalanan yang akan membawa kita kembali pada Sang Pencipta kelak. Jadi mulai sekarang, saya akan bercerita tentang apa saja yang saya alami selama perjalanan itu di sini. Yup, mudah-mudahan kali ini lebih teratur nulisnya, dan lebih bermanfaat. Amin.

d'starz. Powered by Blogger.